KATA PENGANTAR
Puji
syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Perkembangan
Islam Pada Masa Modern”. Makalah ini dibuat dalam rangka
memperdalam pemahaman mengenai perkembangan dan pengaruh Islam pada masa modern sekarang
ini yang juga dikenal dengan era globalisasi.
Dalam
proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam penulis kepada yang
terhormat :
1.
Bapak dan Ibu Guru SMAN 3 Teladan Bukittinggi.
2. Orang tua kami tercinta yang tak henti-hentinya memberi
dukungan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
3. Bapak pembimbing bidang studi agama Islam
4. Rekan-rekan XI IPA 1 SMA Negeri 3 Teladan Bukittinggi
yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.
Hanya
kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga bantuan dari
berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah
yang dapat penulis berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan
saran dari para pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Demikian
makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bukittinggi , 05 Maret 2013
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
ii
Pendahuluan
.......................................................................................................................
4
Batasan masalah
.................................................................................................................
5
Pembahasan
.......................................................................................................................
6
Perkembangan Islam Modern
............................................................................................
8
Perkembangan Ajaran Islam,Ilmu Pengetahuan,dan Kebudayaan
.................................... 9
Perkembangan Kebudayaan
..............................................................................................
13
Arsitektur
...........................................................................................................................
14
Sastra .................................................................................................................................
15
Kaligrafi
.............................................................................................................................
16
Pengahayatan Terhadap Sastra Islam Pada Masa Pembaharuan
..................................... 17
Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam
......................................................... 19
Penutup .............................................................................................................................
20
Daftar Pustaka
...................................................................................................................
21
iii
BAB 1
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam adalah ajaran agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan agama-agama yang telah ada sebelumnya.
Islam dikenal dengan rahmatal lil alamin
nya, dimana Allah Tuhan pencipta alam semesta hanya mengakui Islam sebagai
satu-satu nya agama yang mendapat rahmat dan karunia dari Allah SWT.
Islam pada zaman Nabi dahulu berkembang
secara perlahan-lahan, tidak semua bangsa Arab langsung menerima kedatangan
Islam dengan suka cita. Hal ini terjadi karena sebagian besar masyarakat Arab
adalah kaum kafir Qurasy dimana keseharian mereka beribadah menyembah berhala.
Islam masuk dengan cara damai dan tidak membutuhkan banyak syarat seperti agama
lainnya tapi hal ini malah menjadikan bumerang bagi Islam itu sendiri. Karena
ketika Nabi Muhammad berdakwah hanya sebagian bangsa Arab yang tergerak hatinya
untuk memeluk dan meyakini Islam sebagai agamanya.
Islam adalah agama yang suci dan murni karena
bagi pemeluk agama Islam mereka memiliki sebuah kitab suci Al-Qur’an yang
merupakan kitab penyempurna dari kitab sebelumnya. Di dalam Al-Qur’an itu
sendiri terdapat berbagai ilmu pengetahuan yang bisa dimanfaatkan oleh umat
Islam untuk dipelajari dan diambil manfaatnya untuk kehidupan mereka
sehari-hari.
Tak heran,ketika masa Nabi Muhammad banyak
para cendikiawan-cendikiawan muslim yang menyumbangakan ide dan fikiran mereka
untuk kehidupan masyarakat Islam. Mereka berpedoman kepada Al-Qur’an yang merupakan
mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa
Nabi Muhammad merupakan hal yang amat membanggakan. Terlebih lagi ketika ketika
masa dinasti bani Umaiyah dimana dikenal kisah 1001 malam yang berpusat di kota
Bahgdad, Irak yang menceritakan pemerintahan Islam yang amat terorganisir dan
berjaya dengan ilmu pengetahuannya yang canggih.
Islam terus mengembangkan sayapnya diberbagai
bidang yang merupakan sendi dari setiap kehidupan manusia, contohnya saja saat
sekarang ini perkembangan peradaban Islam dapat dirasakan dalam berbagai sisi
kehidupan manusia. Hal ini tidak bertahan lama, karena Islam mulai mengalami
kemerosotan di berbagai bidang sehingga para penemu dari Islam kalah pamor
dibandingkan penemu eropa yang sebenarnya mereka mempelajari ilmu yang mereka
dapat itu dari Al-Qur’an.
Maka dari tahun 1800 M sampai sekarang
dikenallah dengan masa pembaharuan Islam. Masa pembaharuan ini ditandai dengan
adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanay dorongan
untuk memperoleh kemajuan dari berbagai bidang,contohnya saja dalam bidang
pendidikan,pemerintahan, dan teknologi. Pada pembaharuan inilah munculnya
kembali tokoh-tokoh pemikir dalam kalangan Islam dari berbagai negara Islam.
Pada awal masa pembaharuan ini kondisi dunia
Islam sebenarnya berada pada zona kolonialisme dimana pengaruh Barat amat
mendominasi kehidupan di dunia ini. Pada pertengahan abad ke-20 M lah Islam
mulai berdiri bangkit dari pengaruh kolonialisme Barat.
Pada pembahasan ini akan tampak apa saja
perkembangan Islam pada masa modern yang dapat diteladani dan dijadikan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari ditengah kuatnya arus budaya
globalisasi yang mengakibatkan manusia bisa lupa akan kodratnya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhiratnya.
B.
BATASAN MASALAH
Islam pada dasarnya cepat diterima bagi masyarakat baik
dari segi tata cara beribadah,pengetahuan ataupun teknologi. Namun, mengahadapi
kemajuan zaman pada abad sekarang ini Islam mulai mengalami kemunduran dari
berbagai bidang. Hanya sedikit tokoh Islam yang bisa bersaing dengan pemikir
dari barat. Oleh karena itulah pada pertengahan abad ke 20 M dikenal dengan
periode pembaharuan Islam.
C.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa saja contoh dari pembaharuan peradaban Islam?
2.
Siapa saja tokoh dari pembaharuan tersebut?
3.
Apa saja bukti-bukti nyata dari proses pembaharuan Islam tersebut?
4.
Apa saja manfaat dari adanya pembaharuan dalam Islam?
D.
TUJUAN
1.
Mengetahui contoh-contoh dari periode pembahruan Islam pada pertengahan
abad ke 20 M.
2.
Mengetahui tokoh-tokoh yang memiliki peranan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi berlandaskan Islam.
3.
Mengetahui bukti nyata dari pembaharuan Islam yang bisa di buktikan
keasliannya.
4.
Mengambil manfaat dari adanya pembaharuan Islam pada berbagai bidang dalam
kehidupan agar menjadikan kita sebagai manusia yang menghargai dan menghormati
akan karya dari orang lain.
E.
MANFAAT PENULISAN
1.
Memberikan informasi kepada umat Islam khususnya tentang masa periode
pembaharuan Islam.
2.
Dapat membandingkan masa keemasan Islam pada zaman dahulu dengan era
globalisasi saat sekarang ini.
3.
Dapat mengambil pelajaran dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berlandaskan ajaran Islam.
4.
Menjadikan Islam sebagai kebanggaan karena banyak menyimpan unsur sseni dan
pengetahuan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupannya.
BAB 2
II.
PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang Dunia Islam pada Masa Modern
Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan
Eropa menyadarkan umat Islam bahwa jauh tertinggal dengan Eropa dan yang
merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan Turki Usmani yang langsung
menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat
penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa.
Guna pemulihan kembali kekuatan Islam,
maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi
penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan
dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut antara lain
- Gerakan Wahhabiyah
yang diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia,
Syah Waliyullah (1703-1762) M di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika
Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al Jazair
- Gerakan
penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan pengiriman para
pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris
Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat
dengan politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu Pan Islamisme atau
persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah,
setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir Islam yang
bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).
Menurut Jamaluddin, untuk pertahanan
Islam, harus meninggalkan perselisihan-perselisihan dan berjuang dibawah panji
bersama dan juga berusaha membangkitkan semangat lokal dan nasional
negeri-negeri islam. Dengan ide yang demikian, ia dikenal atau mendapat julukan
bapak nasionalisme dalam Islam.
Gagasan atau ide Pan Islamisme yang
digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani yang bernama Abd.
Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri
Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia pertama dan
kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang mendukung
gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon,
Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya
bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam
penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama Liga Arab yang didirikan
pada tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk gerakan
nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional India dan juga
dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang disuarakan oleh
Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional. Di India
terdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal
(1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
Di Indonesia, terdapat pembaharu atau
partai politik besar yang menentang penjajahan diantaranya
a. Sarekat Islam (S I ) dipimpin oleh HOS
Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan kelanjutan dari Sarikat
Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1911.
b. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh
Sukarno (1927)
c. Pendidikan nasional Indonesia (PNI-baru)
didirikan oleh
Muhammad Hatta pada tahun (1931)
d. Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) menjadi
partai politik tahun 1932 yang dipelopori
oleh Mukhtar Luthfi
Munculnya gagasan nasionalisme yang
diiringi oleh berdirinya partai-partai politik tersebut merupakan asset utama
umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara merdeka yang bebas dari
pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan
dari partai-partai politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil
memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang
terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947
dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.
Di wilayah timur tengah, Mesir resmi
merdeka pada tahun 1992 dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952
dengan pimpinan pemerintahan yang bernama Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun
1932, tetapi rakyatnya merasa merdeka baru tahun 1958 dan Negara lain seperti
Jordania, Syiria dan Libanon merdeka pada tahun 1946
Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun
1962, Sudan, Maroko merdeka tahun 1956 M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang
merdekanya hamper bersamaan seperti Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan
Emirat Arab.
Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura
merdeka tahun 1957 dan Brunai Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu,
Negara Islam yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet seperti Turkmenia,
Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru
merdeka pada tahun 1992.
B. Perkembangan Islam pada Masa Modern
Menjelang pada awal-awal masa pembaharuan
yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara telah
banyak menyimpang dari ajaran islam yang bersumber kepada Al- Qur’an dan
Hadits. Penyimpangan itu terdapat dalam hal :
·
Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini
ditandai dengan banyaknya umat Islam yang menyembah selain kepada Allah SWT
juga memuja kepada makanan atau tempat yang dianggap keramat dan bahkan meminta
tolong dalam urusan gaib kepada dukun yang dianggap sakti.
·
Adanya kelompok umat Islam yang hidup di dunia ini hanya mementingkan
urusan dunia saja tanpa mengindahkan kepentingan akhiratnya. Mereka beranggapan
bahwa apa yang mereka dapatkan di dunia ini dapat mengekekalkan kehidupan
mereka. Selain daripada itu, banyak umat Islam yang menganut faham fatalisme
yaitu paham yang mengaharuskan berserah diri kepada nasib dan tidak perlu
berikhtiar karena hidup manusia dikuasai dan ditentukan oleh nasib.
Karena adanya penyimpangan-penyimpangan
tersebut pada ajaran Islam mendorong lahirnya tokoh pembaharu yang berusaha
menyadarkan umat Islam agar kembali kepada ajaran yang benar yang bersumber
kepada Al-Qur’an dan Hadits. Tokoh pembaharu itu adalah :
1.
Muhammad
bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi
Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang
mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat
yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang
sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan
Wahabiyah.
2.
Rif’ah
Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam yang
pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara
dunia dan akhirat.
3.
Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad
dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran
agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi,
untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita
bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh
umat Islam.
4.
Muhammad
Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan
Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan
jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang
berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”.
5.
Sayid
Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara
urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan
perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan.
6.
Sir
Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif dengan
berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi
pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt
(sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang
orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan
ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah
Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan
mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta
menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
7.
Muhammad
Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The Reconstruction of Religius
Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam).
C.
Perkembangan
Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
1.Pada bidang Akidah
Salah satu pelopor pembaruan dalam dunia Islam
Arab adalah suatu aliran yang bernama Wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad
ke-19. Pelopornya adalah Muhammad Abdul Wahab (1703-1787 M) yang berasal dari Nejed,
Saudi Arabia. Pemikiran yang dikemukakan oelh Muhammada Abdul Wahab adalah
upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi terhadap paham
tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham tauhid mereka telah
bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke-13 tersebar luas
di dunia Islam
Disetiap negara Islam yang dikunjunginya,
Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syekh tarikat yang bertebaran. Setiap
kota bahkan desa-desa mempunyai makam syekh atau walinya masing-masing. Ke
makam-makam itulah umat
Islam pergi dan meminta pertolongan dari syekh atau wali yang dimakamkan disana
untuk menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta
diberi anak, jodoh disembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang minta diberi
kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal. Syekh atau wali yang telah
meninggal dunia itu dipandang sebagai orang yang berkuasa untuk meyelesaikan
segala macam persoalan yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini
menurut pajam Wahabiah termasuk syirik karena permohonan dan doa tidak lagi
dipanjatkan kepada Allah SWT
Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang
paling dasar dalam Islam . oleh karena itu, tidak mengherankan apabila Muhammad
Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan ini. Ia memiliki pokok-pokok
pemikiran sebagai berikut.
- Yang harus
disembah hanyalah Allah SWT dan orang yang menyembah selain dari Nya telah
dinyatakan sebagai musyrik
- Kebanyakan
orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang sebenarnya karena mereka
meminta pertolongan bukan kepada Allah, melainkan kepada syekh, wali atau
kekuatan gaib. Orang Islam yang berperilaku demikian juga dinyatakan
sebagai musyrik
- Menyebut
nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa juga dikatakan
sebagai syirik
- Meminta
syafaat selain kepada Allah juga perbuatan syrik
- Bernazar
kepada selain Allah juga merupakan sirik
- Memperoleh
pengetahuan selain dari Al Qur’an, hadis, dan qiyas merupakan kekufuran
- Tidak
percaya kepada Qada dan Qadar Allah merupakan kekufuran.
- Menafsirkan
Al Qur’an dengan takwil atau interpretasi bebas juga termasuk kekufuran.
Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut,
makam-makam yang banyak dikunjungi denngan tujuan mencari syafaat,
keberuntungan dan lain-lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka
usahakan untuk dihapuskan. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abdul Wahab yang
mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad ke-19 adalah sebagai
berikut.
- Hanya Al-Qur’an dan hadits yang
merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama bukanlah sumber.
- Taklid kepada
ulama tidak dibenarkan
- Pintu
ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup
Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang
aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan dari Muhammad Ibn
Su’ud dan putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab
tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M mereka
dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal dunia tetapi
ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama
Wahabiyah.
2.Pada bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung
kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Islam menghendaki manusia
menjalankan kehidupan yang didasarkanpada rasioanlitas atau akal dan iman.
Ayat-ayat Al Qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang yang
memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah
merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan
pengetahuan yang dimiliki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab
pertanyaan atau masalah yang ada di dunia ini. Firman Allah SWT( lihat
Al_qur’an )
Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di
bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepada tujuh laut
(lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan)
kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana.” (QS
luqman : 27)
Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang
positif dari para pemikir Islam sejak zaman klasik (650-1250 M), zaman
pertengahan (1250-1800 M) hingga periode modern (1800 m dan seterusnya). Masa
pembaruan merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya mesir ke tangan
barat menynadarkan umat Islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang
lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-raja dan pemuka-pemuka
Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam.
Pemikiran dan usaha pembaruan antara lain sebagai berikut.
a.Praperiode modern (1250-1800 M)
Sebenarnya pembaruan dan perkembangan ilmu
pengetahuan telah dimulai sjak periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan
usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi kemunduran khusunya ditandai oleh
kekalahan-kekalahan yang dialami melalui peperangan melawan negara-negara
Eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul mundurnya tentara usmani
ketika dikirm untuk menguasai wina pada tahun 1683. kerajaan usmani menyerahkan
Hungaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia, dan Azov kepada Rusia
dengan perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699
Kekalahan yang menyakitkan ini mendorong
raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk
menyelidiki sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka
mulai memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang
terkemuka pada waktu itu. Negara Eropa mulai mempunyai arti yang penting bagi
cendikiawan atau pemuka-pemuka usmani. Orang-orang Eropa yang selama ini
dipandang sebagai kafir dan rendah mulai dihargai. Bahkan, duta-dutapun dikirim
ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai disiplin ilmu serta suasana dari
dekat
Pada tahun 1720, Celebi Mehmed diangkat subagai
duta di Paris dengan tugas khusu mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng
pertahanan, dan institusi-institusi lainnya serta memberi laporan tentang
kemajuan tekhnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit,
observatorium, peraturan, karantina, kebun binatang, adat istiadat dan lain
sebagainya seperti ia lihat di Perancis. Di tahun 1741 M anaknya, Said Mehmed
dikirim pula ke paris
Laporan-laporan kedua duta ini menarik
perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaan
Usmani. Pada tahun 1717 M, seorang perwira Perancis bernama De Rochefart datang
ke Istanbul dengan usul membentuk suatu korps artileri tentara Usmani
berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang lagi seorang
Perancis yakni Comte De Bonneval yang kemudia masuk Islam dengan nama baru
Humbaraci Pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-alat
(meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh Macarthy dari
Irlandia, Ramsay dari Skotlandia dan Mornai dari Perancis. Atas usaha ahli-ahli
Eropa inilah, taktik dan teknik militer ,odern pun dimasukkan ke dalam angkatan
perang usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah teknik militer untuk
pertama kalinya.
Dalam bidang non militer, pemikiran dan usaha
pembaruan dicetuskan oleh Ibrahim Mutafarrika (1670-1754 M). Ia memperkenalkan
ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat kepada masyarakat turki yang
disertai pula oleh usha penerjemahan buku-buku barat ke dalam bahasa turki.
Suatu badan penerjemah yang terdiri atas 25 orang anggota dibentuk pada tahun
1717 M
Sarjana atau filsuf Islam yang termasyur, baik
didunia Islam atau barat ialah Ibnu Sina (1031 M) dan Ibnu Rusyd (1198 M).
Dalam bidang seni atau syair, penyair persia Umar Khayam (1031 M) dan penyair
lirik Hafiz (1389 M) yang dijuluki Lisan Al Gaib atau suara dari dunia gaib,
sangat dikenal luas saat itu
b.Pembaruan pada periode modern (1800
M – dan seterusnya)
Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh –
tokoh pembaruan yang pokok – pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai
bidang telah memberikan sumbangsih bagi uamt Islam di dunia. Beberapa tokoh
yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara
lain sebagai berikut.
1)Jamaludin Al Afgani (Iran 1838 –
Turki 1897)
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam
diberikan oleh sayid Jamaludin Al Afgani. Gagasannya mengilhami kaum muslim di
Turki, Iran, mesir dan India. Meskipun sangant anti imperialisme Eropa, ia
mengagungkan pencapaian ilmu pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya
kontradiksiantara Islam dan ilmu pengetahuan. Namun, gagasannya untuk
mendirikan sebuah universitas yang khusus mengajarkan ilmu pengetahuan modern
di Turki menghadapi tantangan kuat dari para ulama. Pada akhirnya ia diusir
dari negara tersebut.
2)Muhammad Abduh (mesir 1849-1905) dan
Muhammad Rasyd Rida (Suriah 1865-1935)
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi
beberapa negara Eropa dan amat terkesan dengan pengalaman mereka disana. Rasyd
Rida mendapat pendidikan Islam tradisional dan menguasai bahasa asing (Perancis
dan Turki) yang menjadi jalan masuknya untuk mempelajari ilmu pengetahuan
secara umum. Oelh karena itu, tidak sulit bagi Rida untuk bergabung dengan
gerakan pembaruan Al Afgani dan Muhammad Abduh di antaranya melalui penerbitan
jurnal Al Urwah Al Wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di Mesir.
Muhammad Abduh sebagaimana Muhammad Abdul Wahab dan Jamaludin Al Afgani,
berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat umat
Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang
menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
3)Toha Husein (Mesir Selatan
1889-1973)
Toha husein adalah seorang sejarawan dan
filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung
modernisme yang gigih. Pengadopsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak
hanya penting dari sudut nilai praktis (kegunan)nya saja, tetapi juga sebagai
perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi. Pandangannya dianggap sekularis
karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4)Sayid Qutub (Mesir 1906-1966) dan
Yusuf Al Qardawi.
Al qardawi menekankan perbedaan modernisasi
dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan
dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta penerapan
tekhnologinya, Islam tidak menolaknya bahkan mendukungnya. Pandangan al qardawi
ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum muslimin. Secara umum, dunia Islam
relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan tekhnologi sejauh
memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan tetap
bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang
mempelajari sejarah dan filsafat ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak
cukup memuaskan mereka.
5)Sir Sayid Ahmad Khan (india
1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang
menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seperti halnya Al Afgani, ia
menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan modern. Akan tetapi,
berbeda dengan Al Afgani ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu
pengetahuan dan tekhnologi modern. Kekuatan pembebas itu antara lain meliputi
penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang bersifat fisik
materiil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan orang dari tahayuldan
cengkeraman kekuasaan gereja. Kini, dengan semangat yang sama, Ahmad Khan
merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan unsur yang tidak ilmiah
dari pemahaman terhadap Al Qur’an. Ia amat serius dengan upayanya ini antara
lain dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al Qur’an. Hasilnya
adalah teologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam tafsir Al Qur’an
6)Sir Muhammad Iqbal (Punjab
1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalahSir Muhammad
Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama di anak benua India yang
sempat mendalami pemikiran barat modern dan mempunyai latar belakang pendidikan
yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini muncul dari karya utamanya di
tahun 1930 yang berjudul The Reconstruction of Religious Thought in Islam
(Pembangunan Kembali Pemikiran Keagamaan dalam Islam). Melalui penggunaan
istilah recontruction, ia mengungkapkan kembali pemikiran keagamaan
Islam dalam bahasa modern untuk dikonsumsi generasi baru muslim yang telah
berkenalan dengan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan dan filsafat barat
abad ke-20
D.
Perkembangan
Kebudayaan pada masa Pemabaharuan
Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam
dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan
Dinasti Turki Usmani. Di dunia Islam, ilmu pengetahuan modern mulai menjadi
tantangan nyata sejak akhir abad ke-18, terutama sejak Napoleon Bonaparte
menduduki Mesir pada tahun 1798 dan semakin meningkat setelah sebagian besar
dunia Islam menjadi wilayah jajahan atau dibawah pengaruh Eropa.akhirnya
serangkaian kekalahan berjalan hingga memuncak dengan jatuhnya dinasti Usmani
di Turki. Proses ini terutama disebabkan oleh kemjuan tekhnologi barat. Setelah
pendudukan Napoleon, Muhammad Ali memainkan peranan penting dalam kampanye militer
melawan Perancis. Ia diangkat oleh pengusaha Usmani menjadi Pasya pada tahun
1805 dan memerintah Mesir hingga tahun 1894
Buku-buku ilmu pengetahuan dalam bahasa Arab
diterbitkan. Akan tetapi, saat itu terdapat kontroversial percetakan pertama
yang didirikan di Mesir ditentang oleh para ulama karena salah satu alatnya
menggunakan kulit babi. Muhammad Ali Pasya mendirikan beberapa sekolah tekhnik
dengan guru-gurunya dari luar negaranya. Ia mengirim lebih dari 4000 pelajar ke
Eropa untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara
kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak
menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau
organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium,
sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi,
kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan.
Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai
bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap
terbuka terhadap kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol.
Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur
Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad
Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid
tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang
terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasalh dari
gereja Aya Sophia.
Islam dan kebudayaannya tidak hanya merupakan
warisan dari masa silam yang gemilang, namun juga salah satu kekuatan penting
yang cukup diperhitungkan dunia dewasa ini. Al Qur’an terus menerus dibaca dan
dikaji oleh kaum muslim. Budaya Islam pun tetap merupakan faktor pendorong
dalam membentuk kehidupan manusia di permukaan bumi.
Toleransi beragama merupakan salah satu
kebudayaan Islam dan tidak ada satupun ajaran Islam yang bersifat rasialisme.
Dalam hal ini, agama yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad mengandung amanat yang
mendorong kemajuan bagi seluruh umat manusia, khusunya umat Islam di dunia.
a. ARSITEKTUR
Arsitektur ada yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid, makam,
madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler seperti
istana, benteng, pasar, dan lain sebagainya.
Setelah ditemukannya ladang minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi
sebagai negara miskin tetapi termasuk
salah satu negara kaya. Dengan kekayaan yang melimah, Saudi Arabia banyak
membangun jalan raya antar kota, jalan kereta api antara kota Riyad dengan kota
pelabuhan Ad-Dammam di pantai Teluk Persia. Dibidang perhotelan telah dibangun
hotel-hotel mewah brtaraf internasional, antara lain terdapat di sekitar
Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
Masjidil Haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia. Di tengah bangunan masjid itu terdapat Ka’bah yang
disebut juga dengan Baitullah (rumah Allah) dan Baitul Aqiq (rumah kemerdekaan)
yang telah di tetapkan sebagai kiblat umat Islam seluruh dunia dalam
mengerjakan shalat. Selain itu juga
terdapat Hajar Aswad (batu hitam yang terletak di dinding Ka’bah) makam
Ibrahim, Hijr Ismail, dan sumur Zamzam yang letaknya tidak jauh dari Ka’bah.
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah dan juga sangat
luas. Pada masa Nabi Muhammad luas masjid ini ± 2.500 m2, dan kini
luasnya menjadi ± 165.000 m2(luas seluruh kota Madinah pada masa
Rasulullah). Hal ini mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, Umar bn
Khattab yang dulu berada di luar masjid sekarang berada di dalam masjid.
Arsitektur yang berfungsi melayani kepentingan agama dan kepentingan
sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia juga terdapat di negar lain terutama
yang mayoritas warganya muslim. Di Iran ketika Dinasti Qatar berkuasa tahun
1794-1925 telah dibangun kota Teheran sebagai ibukota negara Iran. Beberapa
peninggalan arsitektur pada masa Dinasti Qatar adalah :
·
Istana Niavarand, tempat
kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
·
Pekuburan Behesyti Zahra
(bahasa Persia artinya Taman Zahra, putri Rasulullah SAW).
b. SASTRA
Pada masa pembaharuan muncul sastrawan yang karyanya bersifat islami di
berbagai negara, misalnya :
1. Muhammad Iqbal (1877-1938)
Beliau telah mengungkapkan filsafatnya dalam bentuk puisi dengan menggunakan
bahasa Urdu dan Persi. Dari karya puisinya yang penting adalah Asrari Khudi di
samping karya filsafatnya yang berjudul “The Reconstruction of Religious Though
in Islam” yang telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia.
2. Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926)
Seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar dan termasuk pengarang cerita pendek
bergaya semi klasik dan semi modern.
3. Dr. Muhammad Husain Haekal (1888-1956)
Pengarang Mesir terkenal yang telah menulis “Hayatu Muhammad (Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW) yang telah
diterbitkan dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
4. Jamil Sidqi Az-Zahawi (1863-1936)
Di Irak terkenal sebagai perintis ajak modern dan seorang penyair tua yang
benada keras dan dikenal sebagi pem,bela hak-hak wanita bersama-sama dengan
Ma’ruf Ar-Rasafi (1877-1945).
5. Abdus Salam Al-Ujaili (lahir tahun 1918)
Adalah seorang sastrawan di Suriah yang juga seorang dokter medis,aktif
dalam penulisan novel dan cerita pendek.
6. Peranan perempuan dalam perkembangan sastra modern diantaranya Aisyah
Abdurrahman.
c. KALIGRAFI
Kata kaligrafi bersal dari Bahasa Yunani kaligraphos atau kaligrafia.
Kallos berarti indah dan grapho berarti tulisan. Jadi kaligrafi
adalah tulisan (aksara) indah yang mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa Arab
disebut dengan khatt yang dalam
pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki nilai estetis.
Kaligrafi merupakan satu-satunya seni Islam yang murni yang dihasilakn oleh
orang Islam. Kaligrafi terdiri dari enam macam gaya atau dikenal dengan ( the
six hands/ style). Seni kaligrafi biasanya dipakai untuk hiasan masjid,penyekat
ruangan,hiasan dinding rumah,dan sebagainya. Media yang dipakai pun bermaca
diantaranya kertas,kain,kulit,perak,tembaga,kayu dan keramik.
Perhatian umat Islam terhadap kaligrafi cukuo bagus dengan ditandai oleh
hal berikut, diantaranya:
§ Diadakannya pameran lukisan kaligrafi bertaraf internasional, yakni pada
MTQ Nasional XI di Semarang (1979), pada Muktamar Pertama Media Massa Islam
sedunia di Jakarta (1980), MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981)
§ Diselenggarakannya Musabaqah Khatt Indah
Al-Qur’an (MKQ) dalam setiap MTQ. MKQ ini mulai dilaksanakan pada MTQ Nasional
XII Banda Aceh (1981) dan MTQ Nasional XII di Padang (1983)
E.
Manfaat
Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
1.Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an
sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang
tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak
mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita
dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di
masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2.Pelajaran yang dapat diambil dari
sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil
jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat
keselamatan.
3.Pembaruan akan memberi manfaat
berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan
akan menajdi lebih efektif dan efisien
4.Dalam sejarah, dikemukakan pula
masalah sosial dan politik yang terdapat di kalangan bangsa-bangsa terdahulu.
Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaran ketika menghadapi
permasalahan yang mungkin akan terjadi.
5.Pembaruan mempunyai pengaruh besar
pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar
bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman
abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan
yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara
tersebut.
6.Corak atau bentuk negara dianggap
kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapi persoalan duniawi sehingga hal
tersebut diserhakan kepada manusia untuk menentukannya. Hal seperti ini
dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem kekhilafan dari
kerajaan Usmani.
F.
Perilaku
Cerminan Penghayatan terhadap Sejarah Islam pada Masa Pembaruan
Ada beberapa perlaku yang dapat dijadikan
cerminan terhadap penghayatan akan sejarah perkembangan Islam pada masa
pembaruan ini. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.
- Menyikapi
kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesuai dengan
ajaran Al Qur’an dan hadis
- Sejarah
dapat dijadikan sumber inspirasi untuk membuat langkah-langakah inovatif
agar kehidupan menusia dapat damai dan sejahtera baik di dunia maupun di
akhirat.
- Memotivasi
diri terhadap masa depan agar memperoleh kemajuan serta mengupayakan agar
sejarah yang mengandung nilai negatif atau kurang baik tidak akan terualng
kembali.
- Membangun
masa depan berdasarkan pijakan-pijakan yang telah ada di masa lalu
sehingga dapat membangun negara senantiasa menjadi baldatun tayyibatun
wa rabbun gafur atau negara yang baik dan mendapat ampunan dari Allah
SWT
- Ilmu
pengetahuan dan tekhnologi di masa pembaruan cukup canggih dan menakjubkan
sehingga melalui proses belajar akan dapat diperoleh kemajuan yang lebih
baik bagi gemerasi-generasi muslim di masa depan.
G.
Pengaruh
Perkembangan Dunia Islam terhadap Umat Islam di Indonesia
Pembaruan di negara-negara timur tengah tidak
hanya tersebar di lingkungan mereka sendiri, namun juga meluas hingga ke
Indonesia. Pengaruh-pengaruh dari pembaruan tersebut antara lain sebagai
berikut.
- Gema
pembaruan yang dilakukan oleh Jamaludin Al Afgani an syekh Muhammadn Abdul
Wahhab sampai juga ke Indonesia, terutama terhadap tokoh-tokoh seperti
Haji Muhammad Miskin (Kabupaten Agam, Sumatera Barat), Haji Abdur Rahman
(Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat), dan Haji Salman Faris
(Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat). Mereka dikenal dengan nama Haji
Miskin, Haji Pioabang dan Haji sumaniik. Sepulang dari tanah suci, mereka
terilhami oleh paham syekh Muhammad Abdul Wahhab. Mereka pulang dari tanah
suci pada tahun 1803 M dan sebagai pengaruh pemikiran para pembaru timur
tengah tersebut adalah timbulnya gerakan paderi. Gerakan tersebut ingin
membersihkan ajaran Islam yang telah bercampur-baur dengan perbuatan-perbuatan
yang bukan Islam. Hal ini menimbulkan pertentangan antara golongan adat
dan golongan Paderi.
- Pada
tahun 1903 M murid-murid dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawy, seorang
ulama besar bangsa Indonesia di makkah yang mendapat kedudukan mulia di
kalangan masyarakat dan pemerintahan Arab, kembali dari tanah suci.
Murid-murid dari syekh ahmad inilah yang menjadi pelopor gerakan pembaruan
di minangkabau dan akhirnya berkembang ke seluruh Indonesia. Mereka antara
lain sebagai berikut : Syekh Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka),
Syekh Daud Rasyidi, Syekh Jamil Jambik dan Kyai Haji Ahmad Dahlan (pendiri
Muhammadiyah)
- Munculnya
berbagai organisasi dan kelembagaan Islam modern di Indonesia pada awal
abad ke-20, baik yang bersifat keagamaan, politik maupun ekonomi.
Organisasi tersebut ialah sebagai berikut.
a.Jamiatul Khair
(1905 M) yang merupakan wadah lembaga pendidikan dan pengkaderan generasi muda
penerus perjuangan Islam dan berlokasi di Jakarta
b.Muhammadiyah (18 November 1912) yang
didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan. Ia memiliki pemikiran yang tidak menghendaki
berkembangnya bid’ah, tahayul kurafat dan mengembalikan ajaran Islam yang
sesuai dengan Al Qur’andan hadis di Yogyakarta
c.Al Irsyad (1914 M) dibawah pimpinan
Ahmad Sukarti dan bertempat di Jakarta.
d.Persatuan Islam (persis)dibawah
pimpinan Ahmad Hasan yang didirikan tahun 1923 di Bandung. Al Irsyad dan Persis
memiliki bentuk gerakan yang hampir sama dengan Muhammadiyah.
e.Seriakt Dagang Islam (1911) di bawah
pimpinan Haji Samanhudi di Solo. Pada awalnya gerakan tersebut bersifat ekonomi
dan keagamaan. Akan tetapi kemudian berubah menjadi kegiatan yang bersifat
politik. Terjadi perubahan kembali menjadi Partai Serikat Islam dan pada tahun
1929 kembali berubah menjadi PSII (partai Serikat Islam Indonesia).
f.Jamiyatul Nahdatul Ulama (NU) yang
lahir 13 Januari 1926 di surabaya di bawah pimpinan KH Hasym Asyari. Nahdatul
Ulama merupakan wadah para ulama di dalam tugas memimpin masyarakat muslim
menuju cita-cita kejayaan Islam. Gerkannya kemudian juga berubah ke arah
politik.
g.Matla’ul Anwar (1905) di Menes,
Banten yang didirikan oleh KH M. Yasin. Organisasi ini bersifat sosial
keagamaan dan pendidikan.
h.Pergerakan Tarbiyah (Perti) di
Sumatera Barat yang didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928.
organisasi ini bergerak di bidang pendidikan, membasmi bid’ah, khurafat dan
tahayul serta taklid di kalangan umat Islam.
i.Persatuan Muslim Indonesia (Permi)
yang didirikan pada tanggal 22 mei 1930 di bukit tinggi. Organisasi ini pada
mulanya bersifat keagamaan, tetapi kemudian menjadi partai politik yang
menuntut kemerdekaan Indonesia. Pemimpinnya adalah Muchtar Lutfi.
j.Majlis Islam ‘Ala Indonesia yang
didirikan atas prakarsa KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansur pada tahun 1937. pada
mulanya organisasi ini tidak terlibat pada kegiatan politik, tapi pada akhirnya
terlibat pula dalam politik praktis yaitu dengan melakukan perlawanan terhadap
penjajah Belanda.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan pada mulanya
bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada saat itu
kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan Indonesia
dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari pemikir-pemikir
para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.
H.
Hikmah
Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Modern
Hikmah mempelajari sejarah
perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapi dengan sejarah tersebut
dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakan
perubahan-perubahan supaya lebih maju dengan cara yang efektif dan efisien,
Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada
masa yang selanjutnya, Pembaharuan dapat dilakukan dalam berbagai bidang baik
ekonomi, pendidikan ,politik dan lain sebagainya.
BAB
3
III. PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada masa pembaharuan modern Islam ini banyak
muncul tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dalam bidang pengetahuan Islam.
Meskipun ada sebagian pihak yang memanfaatkannya dengan menyebar agama baru
sehingga banyak orang yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan Islam.
Banyaknya oknum yang mengaku beragama Islam memanfaatkan status dengan memecah
belah persatuan Islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama seperti
kasus pemboman yang membunuh banyak orang ketika sedang melakukan ibadah shalat
jumat di mesjid. Hal ini sebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat Islam
karena beberapa orang beranggapan bahwa pelakunya adalah oknum dari agama lain.
Seharusnya ketika telah diadakannya
pembaharuan dalam islam ini kita sebagai umat Islam seharusnya bisa mengambil
manfaat dari perkembangan tersebut karena pada dasarnya setiap pembaharuan
tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan dan perilaku buruk dari manusia itu
sendiri.
B.
SARAN
Kita sebagai generasi muda Islam penerus
bangsa sebaiknya dapat menjadikan perkembangan pembaharuan Islam modern ini
sebagai suatu acuan untuk mengisi hari-hari dalam kehidupan ini dengan lebih
baik. Dan untuk memotivasi diri sendiri agar tidak terjebak dengan sesuatu yang
menyesatkan karena sekarang ini kita berada di era globalisasi yang penuh
dengan kemajuan di berbagai bidang.
DAFTAR PUSTAKA
http://hbis.wordpress.com/2008/12/16/perkembangan-islam-pada-masa-modern/
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern-284074.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_Islam
sangat bermanfaat. thanks