ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM

Sabtu, 09 Maret 2013

ORGANISASI KERJA SAMA ISLAM


PENGANTAR
  Organisasi Kerja Sama Islam (dahulu Organisasi Konferensi Islam) (OKI) bahasa Arab: منظمة المؤتمر الإسلامي) adalah sebuah organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan di Rabat, Maroko pada 12 Rajab 1389 H (25 September 1969) dalam Pertemuan Pertama para Pemimpin Dunia Islam yang diselenggarakan sebagai reaksi terhadap terjadinya peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada 21 Agustus 1969 oleh pengikut fanatik Kristen dan Yahudi di Yerusalem. OKI mengubah namanya dari sebelumnya Organisasi Konferensi Islam pada 28 Juni 2011.
A.   LATAR BELAKANG BERDIRI
OKI merupakan organisasi negara-negara Islam dan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yang dibentuk sebagai reaksi terhadap pembakaran mesjid Al Aqsa oleh Israel pada tanggal 21 Agustus 1969 yang merupakan salah satu tempat suci umat Islam, selain Mekkah dan Madinah serta bentuk penolakan terhadap pendudukan wilayah-wilayah arab oleh Israel termasuk pula penguasaan atas Yerussalem semenjak tahun 1967.
Pada tanggal 21 Agustus 1969 kekawatiran Negara-negara arab dan umat Islam terbukti dengan tindakan Israel yang membakar mesjid Al aqsa. Pembakaran mesjid Al Aqsa tersebut menimbulkan reaksi dari pemimpin negara arab khususnya Raja Hasan II dari Maroko, menyerukan para pemimpin negara-negara arab dan umat Islam agar bersama-sama menuntut Israel bertanggungjawab atas pembakaran mesjid Al Aqsa tersebut Seruan Raja Hasan II dari Maroko mendapat sambutan dari Raja Faisal dari Arab Saudi dan Liga Arab, yang langsung ditindaklanjuti dengan pertemuan para duta besar dan menteri luar negeri liga arab pada tanggal 22-26 Agustus 1969 yang berhasil memutuskan :
Tindakan Pembakaran mesjid Al Aqsa oleh Israel merupakan suatu kejahatan yang tidak dapat diterima.
• Tindakan Israel tesebut merongrong kesucian umat Islam dan Nasrani serta mengancam keamanan Arab.
• Mendesak agar segera dilakukan Konfrensi Tingkat Tinggi negara-negara Islam.


Untuk merealisasikan hasil-hasil pertemuan diatas kemudian dibentuklah panitia penyelenggara KTT Negara-negara Islam oleh Arab Saudi dan Maroko berangotakan; Malaysia, Palestina, Somali dan Nigeria, dan pada tanggal 22-25 September 1969 dilangsungkan Konfrensi Tingkat Tinggi negara-negara Islam dihadiri 28 negara dan menghasilkan beberapa keputusan penting diantaranya :

1. Mengutuk pembakaran mesjid Al Aqsa oleh Israel
2. Menuntut pengembaliam kota Yerusalem sebagaimana sebelum perang tahun 1967.
3. Menuntut Israel untuk menarik pasukannya dari seluruh wilayah arab.
4. Menetapkan pertemuan menteri luar negeri di Jeddah Arab Saudi pada bulan Maret 1970.

B.TUJUAN BERDIRI
1. Memelihara dan meningkatkan solidaritas diantara negara-negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan politik dan pertahanan keamanan.
2. Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk melindungi tempat-tempat suci.
3. Membantu dan bekerjasama dalam memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina.
4. Berupaya melenyapkan perbedaan rasial, diskriminasi, kolonialisme dalam segala bentuk.
5. Memperkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat, dan hak masing-masing negara Islam.
6. Menciptakan hubungan kerjasama yang harmonis, saling pengertian antar negara OKI dan Negara-negara lain.

C. STRUKTUR OKI
.    Badan utama meliputi :
• KTT para raja dan Kepala negara/pemerintahan
• Sekretaris Jenderal sebagai badan eksekutif
• Konferensi para Menteri luar negeri
• Mahkamah Islam Internasional sebagai badan Yudikatif
• Komite-komite khusus, meliputi :
• komite Al-Quds
2.   Komite sosial, ekonomi dan budaya
3Badan-badan subsider meliputi:
a). Bidang Ekonomi terdiri dari:
1. Pusat Riset dan latihan sosial ekonomi berpusat di Ankara (Turki).
2. Pusat Riset dan latihan teknik berpusat di Dhakka (Bangladesh)
3. Kamar Dagang Islam berpusat di Casablanca (Maroko).
4. Dewan Penerbangan Islam berpusat di Tunis (Tunisia).
5. Bank Pembangunan Islam berpusat di Jeddah (Arab Saudi).

b). Bidang Sosial Budaya terdiri dari:
1. Dana Solidaritas Islam berpusat di Jeddah (Arab Saudi)
2. Pusat Riset Sejarah dan Budaya Islam berpusat di Istambul
 (Turki).
3. Dana Ilmu, teknologi dan Pembangunan berpusat di Jeddah (Arab Saudi).
4. Komisi Bulan Sabit Islam berpusat di Bengasi (Libya)
5. Komisi Warisan Budaya Islam berpusat di Istambul (Turki).
6. Kantor Berita Islam Internasional berpusat di Jeddah (Arab Saudi).

D. NEGARA ANGGOTA OKI
Anggota OKI sekitar 57 negara, diantaranya:
  Afghanistan· Albania · Aljazair · Arab Saudi · Azerbaijan· Bahrain· Bangladesh · Benin· Brunei· Burkina Faso· Chad · Djibouti· Gabon· Gambia· Guinea· Guinea Bissau· Guyana· Indonesia · Irak· Iran· Kamerun· Kazakhstan· Komoro· Kirgizstan· Kuwait· Lebanon· Libya · Maladewa· Malaysia· Mali· Maroko · Mauritania · Mesir · Mozambik  · Uni Emirat Arab ·

E. SEKJEN OKI
No.
Nama
Negara asal
Mulai menjabat
Berhenti menjabat
1
1971
1973
2
1974
1975
3
1975
1979
4
1979
1984
5
1985
1988
6
1989
1996
7
1997
2000
8
2001
2004
9
2005

  Sampai tahun 2005, OKI telah mengadakan sebanyak 11 kali KTT, yaitu yang berlangsung di Rabat (1969), Lahore (1974), Thaif-Mekkah (1981), Casablanca (1984), Kuwait (1987), Dakar (1991), Casablanca (1994), Teheran (1997), Doha-Qatar (2000), Putrajaya-Malaysia (2003), serta KTT darurat di  Doha (2003) dan KTT Luar Biasa di Mekkah, Saudi Arabia (2005).

F. KEGIATAN OKI

  Adapun kegiatan yang dilakukan OKI selalu dalam rangka memperjuangkan kepentingan umat Islam, negara-negara anggota, memelihara perdamaian, ketentraman dan kesejahteraan dunia, memperjuangkan kemerdekaan Palestina, baik dalam kegiatan politk, ekonomi dan sosial budaya.

G. TANTANGAN OKI

1.     Meminimalisasi perbedaan orientasi politik diantara negara anggota OKI
2.    Mengubah dan menghapuskan salah penafsiran dunia Barat terhadap Islam yang selalu negatif, seperti mengaikkan Islam, dengan kegiatan Fundamentalis, Terorisme, dan kekerasan lainya.
3.    Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta Solidaritas antar Anggota OKI.
4.    Meningkatkan Kerjasama dalam berbagai bidang untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat seluruh negara anggota OKI.
5.    Mengupayakan terus-menerus agar kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina.

H. KESIMPULAN

  Pertama, Kerjasama regional negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) menciptakan komunitas antar negara dalam mencapai tujuan bersama para anggotanya.
  Kedua, Organisasi Konferensi Islam (OKI) adalah organisasi internasional yang memiliki kerjasama lintas batas negara dan benua.
  Ketiga, Demi mencapai tujuan bersama para anggotanya, Organisasi Konferensi Islam (OKI) membentuk badan-badan khusus di bidang ekonomi, sosial, budaya demi kemajuan negara anggotanya

0 komentar:

Posting Komentar